Ubah Kotoran Ternak Jadi Biogas

Fajar, Maros – Pengeluaran untuk kebutuhan rumah tangga warga Dusun Balocci Desa Benteng Gaja, Kecamatan Tompobulu, bisa lebih ditekan. Warga tidak lagi memikirkan biaya bahan bakar untuk keperluan masak dengan keberadaan biogas.

Peluncuran program Biogas Rumah (BIRU) ke-100 dan pengolahan pupuk organik berbasis biogas digelar di Dusun Balocci Desa Benteng gaja, Senin 11 November. Kotoran dan air seni ternak disulap menjadi biogas dan pupuk organik cair.

Pemenfaatan energi alternatif ini dipelopori Hivos dan Yayasan Rumah Energi yang kemudian didanai Keduataan Besar Belanda. Pemerintah Belanda membantu warga mengubah kotoran sapi menjadi biogas untuk memasak.

Koordinator program Biogas Rumah (BIRU), Sitti Fharidha Razak mengatakan, semua kotoran hewan dapat dimanfaatkan membuat biogas. “Bahkan sudah ada ujicoba menggunakan kotoran manusia di daerah Lombok,” katanya.

Untuk Dusun Balocci, kata dia, sekitar 16 rumah sudah menggunakan biogas untuk memasak seperti gas. Fharidha mengatakan, sengaja memilih daerah Balocci karena memiliki koperasi yang siap menjalankan program itu.

Pertimbangan penggunaan BIRU antara lain ketersediaan kotoran hewan, lokasi daerah yang sulit menjangkau gas elpiji, sedangkan harga minyak tanah mahal. Fharidha berharap, seteh pengembangan ini, Tompobulu menjadi pusat penghasil biogas terbaik di Sulsel. (rin/rif)

12 November 2013