BIRU Solusi Jitu Masyarakat Mandiri

BOJONGMANGU, koransidak.co – Wakil Bupati (Wabup) Bekasi H. Rohim Mintareja, S.Sos mengatakan, program Biogas Rumah (Biru) dapat menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan.

Selain itu katanya, memiliki added value seperti penghematan  energi dan memberikan multieffect perekonomian rakyat pedesaan seperti sektor bisnis dan usaha, proyek percontohan ini akan dikembangkan di Kabupaten Bekasi.

“Lebih ekonomis, bersih dan modern, lebih sehat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup itu pasti. Saya menangkap bahwa Biru menjadi solusi jitu agar rakyat  pedesaan kian mandiri, terlepas dari himpitan kemiskinan. Setidaknya beberapa titik  lainnya seperti Cikarang Pusat dan Cikarang Selatan akan menjadi sasaran berikutnya, tinggal realisasi karena pagu anggaran telah ditetapkan,” paparnya saat mencanangkan program Biru di Kecamatan Bojongmangu, Rabu  (18/6).
Rohim menambahkan, antusias masyarakat untuk mengikuti program Biru itu terbilang tinggi. Dalam konteks inilah, Pemkab Bekasi senantiasa mendukung langkah yang dilakukan komponen masyarakat seperti Yayasan Mitra Sehati dan Yayasan Rumah Energi ini, katanya.
“Inilah contoh model pembangunan yang mengikutsertakan peran aktif masyarakat, terutama warga pedesaan,” kata Rohim yang juga Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Bekasi.

Senada dikatakan tokoh masyarakat yang juga pakar budaya H Mulyana Muchtar. Dia mengatakan, salut atas terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yang menggaet beberapa yayasan dalam melaksanakan program Biru tersebut. 

Dia menilai, pemanfaatan ampas biogas sangat efektif karena mengandalkan skala rumah tangga. Hasil dan manfaatnya bisa langsung dinikmati dalam rumah tangga baik bagi peternak dan petani yang menggunakan reaktor biogas, terutama untuk mengakomodasi kebutuhan gas dan penerangan di rumah mereka, ujarnya.

Menurut dia, inilah upaya cerdas pemerintah untuk mendidik rakyatnya agar berpikir dalam mengatasi persoalan. Program pemerintah yang umumnya mengarahkan rakyat untuk berpikir instan karena sebagai obyek pembangunan diubah menjadi subyek pembangunan.

“Penghematan energi  itu disadari atau tidak ternyata telah mendorong perilaku masyarakat pedesaan bahwa mereka bisa mengatasi keterbatasan, terutama ekonomi dengan cara memanfaatkan potensi yang dimilki seperti penggunaan limbah itu untuk kompor gas dan penerangan,” katanya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Sehati, Ir Nouvan mengatakan, pihaknya akan konsisten untuk melakukan serangkaian program yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Program Biru tidak sekadar lips service semata namun akan terus dilaksanakan secara konsisten. hmd

(Sumber: koransidak.co)

24 Juni 2013