Hivos perluas pengembangan sektor biogas ke Lampung

Setelah sukses membangun sekitar 6.000 unit reaktor biogas rumah yang tersebar di delapan provinsi di Indonesia, Hivos melalui program Biogas Rumah (BIRU) mengembangkan wilayah pengembangan sektor biogas ke provinsi Lampung. Sebagai tahap awal, pembangunan sector biogas akan difokuskan ke dua lokasi yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Kota Metro dengan target pembangunan hingga akhir tahun 2013 sebanyak 500 unit reaktor.

Provinsi Lampung dikenal sebagai salah satu lumbung ternak di Indonesia karena merupakan daerah pemenuhan kebutuhan sapi potong nasional ketiga terbesar setelah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Peternakan sapi di provinsi Lampung memberikan kontribusi 17,13 persen bagi peternakan nasional atau 200.577 ekor sapi pada tahun 2006 yang terdiri dari 120.346 eks sapi import dan 80.231 ekor sapi lokal.

Peternakan sapi di Provinsi Lampung juga turut andil dalam pemenuhan kebutuhan bibit sapi potong di beberapa daerah seperti Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat dan Aceh . Hasil survey menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan ternak sapi per keluarga adalah kurang dari 10 ekor (61.3 persen dari responden) yang sangat sesuai dengan kapasitas reaktor biogas rumah.

Untuk mendukung pelaksanaan program, Hivos membuka kesempatan kepada organisasi-organisasi lokal untuk berpartisipasi dalam pengembangan sektor biogas di Lampung dengan menjadi mitra pembangun atau mitra penyedia kredit. Pertemuan dengan calon mitra yang potensial akan diadakan pada pertengahan September 2012.

Program Biogas Rumah (BIRU) adalah inisiatif dari Hivos, organisasi pembangunan asal Belanda, dan para mitranya dalam mempromosikan akses ke bentuk energi terbarukan yang modern dan berkelanjutan bagi masyarakat pedesaan. Program ini dikelola dan diimplementasikan oleh Hivos dengan bantuan teknis dari SNV. Dimulai pada 15 Mei 2009, program ini didanai oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan didukung oleh Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dari Kementrian Energi Sumber Daya Mineral RI.

29 Agustus 2012