BIRU ke-4.000 Menjadi Bukti Potensi Sektor Biogas di Indonesia

Program BIRU (Biogas Rumah) yang dilaksanakan oleh Hivos dan SNV atas dukungan dari Kerajaan Belanda dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar acara perayaan terbangunnya reaktor ke-4.000 di Hotel Novotel Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut menandai tercapainya 50% target dari Program BIRU sekaligus untuk memberikan penghargaan kepada rumah tangga pengguna BIRU yang ke-4.000, mitra pembangun terbaik, mitra terinovatif dan tukang terbaik.

Dalam kesempatan ini, rumah tangga yang terpilih menjadi rumah tangga BIRU ke-4.000 adalah keluarga Bapak H. Jajang dan Ibu Fatima dari Pasir Ipis, Lembang, Jawa Barat. Setelah dua bulan memiliki reaktor biogas, keluarga ini telah merasakan manfaat biogas untuk memasak dan bio-slurry (ampas biogas) untuk pupuk di kebun sayur dan bunganya. Program BIRU juga memberikan penghargaan pada tenaga pembangun (mason) terbaik, yang diberikan pada Bapak Wahyudi, mason dari Koperasi Setia Kawan, Pasuruan, Jawa Timur. Organisasi yang menjadi mitra BIRU selama ini tidak luput dari penghargaan. BIRU memberikan penghargaan pada CV Khazanah Bahari, Bandung, sebagai Organisasi Mitra Pembangun paling inovatif. Sedangkan untuk penghargaan Organisasi Mitra Pembangun terbaik diraih oleh Koperasi Setiakawan di Jawa Timur berkat produktifitas mereka.

Sebelum acara pemberian penghargaan dan kunjungan lapangan, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Tjeerd de Zwaan dalam sambutannya menyebutkan bahwa pencapaian program BIRU tersebut menunjukkan pentingnya pengembangan kapasitas dalam membangun sektor energi baru terbarukan yang berkelanjutan, dan bahwa inisiatif multi-aktor yang dijalankan memberikan hasil nyata.

Setelah pemberian sambutan dan penghargaan, acara disusul dengan kunjungan lapangan ke rumah tangga BIRU di Kampung Areng, bengkel perangkat biogas BCL (Barudak Cicalung Lembang) di Lembang, KPSBU Lembang, dan kantor BIRU Jawa Barat. Seluruh undangan bisa melihat langsung pembuatan perangkat biogas seperti kompor dan lampu biogas di bengkel BCL. Mereka juga bisa melihat pemanfaatan biogas oleh  rumah tangga BIRU yang ada di Kampung Areng.

Pemanfaatan energi baru terbarukan berbasiskan sumber daya lokal memang sejalan dengan tujuan Hivos. Manajer Program BIRU, Robert de Groot mengatakan, “Hivos percaya bahwa menyediakan energi yang bersih dan berkelanjutan berarti membuka akses masyarakat terhadap sumber pembangunan yang sangat bernilai, yaitu energi. Lanjut de Groot, “kerjasama multi-aktor antra BIRU dan SNV, pemerintah, mitra pembangun, koperasi dan lembaga penyedia kredit ini telah berhasil menyediakan energi baru terbarukan biogas bagi lebih dari 4,000 rumah tangga peternak dalam jangka waktu dua setengah tahun.” Hal tersebut menunjukkan hasil nyata bahwa sektor biogas di Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Program BIRU dimulai pada Mei 2009 dan menargetkan pembangunan 8.000 unit biogas domestik di minimal enam provinsi di Indonesia hingga akhir tahun 2012 (Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (Lombok), Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur). Per tanggal 4 November 2011, jumlah pembangunan sudah mencapai 4.133 unit. program BIRU sudah bermitra dengan 39 organisasi mitra pembangunan, melatih 475 pembangun BIRU dan 102 supervisor.

23 November 2011