BIRU di Kecamatan BIRU

Photo bersama para peserta pelatihan biogas untuk tukang dan supervisor, camat dan kepala desa Pende Gandor

”Program BIRU ini sangat sesuai dengan cita-cita kecamatan Labuhan Haji yang juga memiliki motto BIRU, yaitu Bersih, Indah, Rukun, dan Unggul,” demikian sambutan yang disampaikan oleh Camat Labuhan Haji, Bapak L. Dami Ahyani. ”Melalui program BIRU ini saya berharap dapat tercipta lingkungan yang bersih dan biogas dapat menjadi salah satu keunggulan kecamatan ini,” sambungnya. Sambutan ini disampaikan Dami saat membuka secara resmi pelatihan biogas untuk tukang dan supervisor yang dilaksanakan di Desa Peneda Gandor, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Ya, saat ini Program BIRU mulai melakukan ekspansi ke kabupaten baru dengan menggandeng mitra konstruksi dari Lombok Timur, yaitu Yayasan Mitra Membangun Masyarakat Sejahtera (YM3S). Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi ternak sapi yang cukup besar: mencapai 64.000 ekor lebih.

Direktur YM3S, M. Padil Na’im, menyatakan bahwa program BIRU diharapkan menjadi salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan kotoran ternak sapi. ”Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas, selain untuk memperoleh sumber energi murah untuk memasak, dapat menjadi solusi masalah lingkungan yang sering muncul akibat belum adanya sistem penataan dalam pembuangan kotoran ternak.”

Pelatihan ini sendiri berlangsung selama 8 hari, mulai tanggal 25 Oktober sampai dengan 1 November 2010. Pelatihan diikuti oleh 27 peserta yang terdiri atas 20 tukang dan 7 supervisor. Peserta berasal dari 3 CPO (construction partner organization), yaitu Yayasan Sumberdaya dan Lingkungan untuk Pelestarian Pembangunan (YSLPP), Pusat Studi Pembangunan (PSP) NTB, dan YM3S.

9 November 2010