Membersihkan kandang tak lagi menjadi beban

Jamal, pelopor BIRU sekaligus Ketua Kelompok Petani Peternak Sejahtera I, desa Gapura.

Jamal, ketua kelompok petani dan peternak Sejahtera I, Desa Gapura kecamatan Pujut menyatakan bahwa dengan pengembangan program BIRU (Biogas Rumah) di desanya, dia dan para peternak lainnya yang memiliki sapi dikandang kumpul tidak repot lagi membersihkan kotoran di kandang tersebut. `Kini kandang kumpul ini terlihat lebih bersih dari waktu-waktu sebelumnya. Sekarang kami tidak terlalu repot membersihkan kandang, karena warga yang memiliki reaktor biogas atau yang akan membangun reaktor pasti mengambil kotoran dari kandang. Jadi kotoran sapi yang dulunya menumpuk sekarang sudah jauh berkurang.`

Dapat dikatakan bahwa salah satu manfaat tambahan dari pengembangan biogas adalah perbaikan kualitas lingkungan di desa tersebut. `Rasanya tidak berlebihan bila kita menyemai harapan, dengan pengembangan BIRU, lingkungan yang kurang tertata� menjadi lebih baik di kemudian hari, seiring dengan dimanfaatkannya kotoran hewan ternak.` papar Jamal.

Sebagaimana kebiasaan, para petani di Lombok juga memelihara hewan ternak. Ternak tersebut berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu dapat dijual apabila ada kebutuhan yang mendesak. Umumnya kandang ternak menjadi satu atau terletak sangat dekat dengan tempat tinggal petani tersebut. Hal ini seringkali menyebabkan kondisi lingkungan sangat buruk. Kandang jarang dibersihkan sehingga kotoran ternak dan baunya mencemari lingkungan, udara dan air. Kini dengan adanya pemanfaatan kotoran ternak menjadi sumber energi maka membersihkan kandang tidak lagi menjadi pekerjaan yang berat. `Satu kerja dua laba` begitulah perumpamaannya. Dengan memasukkan kotoran hewan kedalam reaktor, kandang menjadi bersih, kompor pun menyala terus. (mai/bpo_lombok)

14 Oktober 2010