Jawa Tengah terletak diantara dua provinsi besar, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Secara administratif provinsi ini terbagi menjadi 29 kabupaten dan 6 kota. Jumlah penduduk Jawa Tengah tercatat 14 persen dari jumlah penduduk Indonesia, menempatkan provinsi ini sebagai provinsi ketiga berpenduduk terbanyak setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Populasi ternak besar pada tahun 2009 untuk sapi, kerbau dan kuda masing-masing tercatat sebanyak 1 645,93 ribu ekor, 165,50 ribu ekor dan 14,26 ribu ekor. Kabupaten Blora merupakan kabupaten dengan jumlah ternak besar terbanyak di Jawa Tengah.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai luas 3.185,80 km², terdiri dari 4 kabupaten dan 1 Kota, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Kulonprogo.
Program BIRU di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dimulai pada November 2009, bersamaan dengan Jawa Timur. Area kerja BIRU di provinsi Jawa Tengah meliputi dua kabupaten (Semarang & Boyolali) dan tujuh kecamatan (Andong, Mojosongo, Getasan, Ungaran barat, Tengaran, Pabelan dan Suruh). Program konstruksi dilakukan oleh tiga mitra pembangun yaitu LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pertanian) – Solo, KUD Mojosongo dan CV Qariyah Thayyibah – Salatiga. Hingga Maret 2011, jumlah tenaga konstruksi yang telah dilatih di kedua provinsi ini terdiri dari 53 tukang dan 10 superviso.
Last updated: 25 April 2011
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009; Socio-economic Indicators of Indonesia, BPS 2009; DI Yogyakarta in Figures 2008; Sensus Penduduk 2010 BPS