Secara umum, wilayah Jawa Timur dapat dibagi 2 bagian besar, yaitu Jawa Timur daratan (hampir mencakup 90 persen dari seluruh luas wilayah provinsi Jawa Timur) dan Kepulauan Adura. Dimana Luas wilayah daratan provinsi Jawa Timur yang mencapai 46.428 km2 terbagi menjadi 38 Kabupaten/Kota, 29 Kabupaten dan 9 Kota.
Dominasi 74,11 % wilayah Jawa Timur dibudidayakan untuk Sektor Pertanian. Sumberdaya ekonomi yang dikuasai sebagian besar masyarakat Jawa Timur adalah sumberdaya agrobisnis, yaitu sumberdaya agrobisnis yang berbasis tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan kehutanan.
BIRU mulai diimplementasikan di Jawa timur pada November 2009, awalnya di dua kabupaten (Malang dan Pasuruan) di Jawa Timur, dan kini berkembang meluas ke 11 kecamatan dan empat Kabupaten (Malang, Pasuruan, Kediri, Lumajang). Program ini dijalankan awalnya dengan menggandeng dua mitra pembangunan, keduanya koperasi susu, yaitu KPSP Setia Kawan dan KAN Jabung. Pelaksanaan awal pengembangan program BIRU di Jawa Timur berjalan cukup lambat. Dua mitra pembangun yang telah bekerja menunjukkan produktifitas yang rendah. Hingga Maret 2010, tercatat hanya sekitar 60 reaktor yang terbangun. Progam BIRU Jawa Timur menunjukkan perkembangan yang pesat setelah bertambahnya dukungan dari berbagai organisasi dan lembaga baik sebagai mitra pembangun maupun lembaga penyedia kredit.
Perkembangan program BIRU di Jawa timur cukup pesat. Salah satu alasannya karena peternak di Jawa Timur telah lebih dulu terpapar oleh teknologi biogas. Dimulai pada tahun 1982, teknologi biogas mulai diaplikasikan di kecamatan Pujon kabupaten Malang lalu menyebar ke wilayah kabupaten malang dan pasuruan yang merupakan sentra sapi perah terbesar di provinsi ini.
Sebagai wilayah sentra budidaya sapi perah dan industri pengolahan susu segar, para peternak sapi perah terorganisir secara baik dalam keanggotaan koperasi susu yang dikelola secara professional, mulai dari perencanaan, evaluasi dan monitoring dan audit organisasi. Peningkatan kapasitas peternak anggota koperasi menjadi prioritas untuk meningkatkan produksi susu segar berbagai pelatihan seperti dari koperasi membuat peternak sapi perah di Jawa Timur menjadi lebih terdidik. Inilah yang membuat mereka sangat memahami manfaat biogas secara mendalam.
Lingkungan yang mendukung juga menjadi faktor pendorong suksesnya program BIRU. Terdapat sejumlah industri pengolahan susu di Jawa Timur, diantaranya Nestle yang berbasis di Swiss dan merupakan industri susu terbesar di Jawa Timur. Terkait dengan Program BIRU, Nestle memberikan dukungan kredit tanpa bunga selama dua tahun kepada peternak binaannya untuk pembiayaan konstruksi reaktor BIRU.
Jumlah tenaga konstruksi yang telah dilatih sampai Maret 2011 ini ada 127 tukang dan 28 supervisor dengan jumlah konstruksi mencapai 2,800 unit Wilayah kerja semua mitra BIRU di Jawa Timur meliputi sepuluh kabupaten/kota yakni : kabupaten Lumajang, Pasuruan, Malang, Mojokerto, Kota Batu, Jombang, Kediri, Blitar, Tulungagung dan Trenggalek.
Last updated: 15 August 2011.
Sumber: BPS Jawa Timur; JDIH Biro
Hukum Setda Prov Jatim; Socio-economic Indicators of Indonesia, BPS
2009; Sensus Penduduk 2010 BPS