KPSP Setia Kawan
Kehadiran KPSP dari Nongkojajar didahului oleh sejarah panjang penuh perjuangan dan tantangan. Berdirinya Koperasi ini dikarenakan adanya permintaan untuk pemenuhan konsumsi susu segar pada jaman penjajahan Belanda pada tahun 1911. Melalui usaha peternakan sapi perah KPSP Setia Kawan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan berpartisipasi membangun ekonomi kerakyatan, menjadi badan usaha yang kredible bagi anggota dan masyarakat serta siap menghadapi tantangan lingkungan ekonomi global yang mengedepankan ekonomi kerakyatan dan mendukung kelestarian lingkungan. Pada tahun 1977, 8 koperasi bergabung atas nama KPSP Setia Kawan. 2 tahun kemudian, mereka bekerja sama dengan Nestle untuk mempromosikan susu segar. Tingkat produksi saat ini telah meningkat secara signifikan dan sekarang mampu meng-output sekitar 50,000-60,000 liter per harinya.
Prestasi KPSP Setia Kawan amat mengesankan ketika mereka menerima Koperasi Teladan Utama Nasional pada 1989; dan lagi pada tahun 1992-1997; penghargaan Koperasi Berprestasi Tingkat Nasional pada 1999; dan pada tahun 2007 mendapatkan Piagam Bintang Keamanan Pangan, Juara 1 Lomba Hygiene Sanitasi Tempat Penampungan susu Tingkat Jawa Timur dan International Best Executive Citra Awards dari Asian Programme Consultant.
KPSP Setia Kawan telah menunjukkan potensi besar yang membuka jalan kemitraan dengan BIRU Jawa Timur dalam mengembangkan program biogas domestik. KPSP Setia Kawan menawarka program pinjaman lunak dengan kerja sama Bank Syariah Mandiri. Pelatihan juga diadakan bagi para pengguna untuk operasional dan perawatan unit BIRU yang benar. Hingga akhir Juni 2010, KPSP Setia Kawan telah membangun sebanyak 107 unit BIRU dari target 225 unit bagi para anggotanya dan daftar tunggu 270 orang. Dengan pertumbuhan yang kuat dalam menggunakan biogas, KPSP Setia Kawan memutuskan untuk mendirikan sebuah Desa Biogas di Desa Gunungsari pada akhir tahun 2010, dan sebuah Kabupaten Biogas dalam beberapa tahun mendatang. Dengan mengetahui kemajuan teknologi terbaru, mereka berharap informasi tersebut akan terbukti bermanfaat menjadi penggerak roda perekonomian di pedesaan, sekaligus melaksanakan praktek bisnis yang ramah lingkungan.