Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP)
Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan, atau yang lebih dikenal dengan LPTP, berdiri pada tahun 1978. Pada tahun–tahun awal, LPTP melakukan beberapa kegiatan seperti diskusi/studi/kajian mengenai model pembangunan dan teknologi tepat guna, bekerjasama dengan berbagai lembaga nasional maupun internasional.
Saat ini, LPTP memiliki empat pusat pengembangan yaitu:
- Pusat Pengembangan Energi Berkelanjutan (PPEB)
- Pusat Pengembangan Pertanian dan Pangan Berkelanjutan (PPP&PB)
- Pusat Pengembangan Ekonomi Kerakyatan (PPEK)
- Pusat Pengembangan Teknologi Lingkungan (PPTL)
Rekam jejak LPTP sebagai salah satu perintis pembangunan instalasi biogas dimulai sejak 20 tahun yang lalu (tahun 1990) bekerjasama dengan organisasi internasional dari Jerman yaitu BORDA/Bremen Overseas. Sejak awal kiprahnya menekuni biogas, sudah cukup banyak biogas yang dibangun selama ini. Pada awalnya biogas yang dibangun adalah biogas skala rumah tangga untuk mereka yang memiliki ternak sapi, demi mengatasi masalah energi dan limbah ternak yang sering mengganggu lingkungan. Dalam perkembangannya, biogas dibangun juga untuk industri tahu. Ini untuk menyelesaikan permasalahan limbah dari industri tahu yang selama ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
Seluruh pelaksana kegiatan yayasan YLPTP, yang terdiri dari lembaga pelaksana induk dan badan usaha, akan berpartisipasi dalam program biogas ini. Lembaga pelaksana induk terdiri dari PPEB, PPTL, PPP&PB, PPEK; sedangkan badan usaha YLPTP terdiri dari PT Dewats LPTP, PT Susdec LPTP dan Koperasi Tekad LPTP.