Kisah Sukses

Menyebarkan Kisah Tentang Biogas di Sumberbulu

Banyak rumah di Sumberbulu, sebuah dusun kecil di Desa Village, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah memiliki desain pagar rumah yang serupa, sampai ke warna putih-birunya. Rumahnya sendiri tampak sangat mirip, dengan teras lebar dan halaman depan. Sebagai tambahan, kebanyakan orang memiliki dua hal yang sama: sawah dan ternak.

Memanen Senyum di Kebun Burkol

Di kejauhan, kabut pagi masih menyelimuti pohon-pohon pinus di kaki bukit Taman Hutan Raya Juanda. Geliat aktivitas mulai tampak di Kampung Areng, sebuah dusun di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Jawa Barat. Para petani berada di kebun-kebun sayuran, dan para peternak merawat sapi-sapi perah mereka. Januari telah sampai pada hari kesepuluh, dan wajah para warga tampak lebih bersemangat.

Renyahnya Bisnis Kerupuk Biogas

Telah lima tahun sejak pertama kali Mugiyati merintis usaha kerupuk miliknya, di Getasan, Semarang, Jawa Tengah. Perempuan usia empat puluh tahun ini mengaku terinspirasi dari Mbah Warung tempatnya bekerja. Berawal dari coba-coba, usahanya kini berkembang seperti sekarang. Ia mulai berjualan di warung-warung kecil di sekitar rumah. “Hasilnya lumayan, bisa menambah pemasukan,” katanya.

Barter Bio-slurry dengan Rumput Gajah

Awalnya Athar enggan untuk membangun reaktor biogas. Petani yang tinggal di Dusun Kebon Lauk, Desa Masbagik Selatan, Lombok Timur ini berpikir manfaat biogas tidak terlalu besar. Kalau sekedar untuk memasak, dia dan keluarganya masih bisa mengandalkan kayu bakar yang diambil dari kebun-kebun tetangganya. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan cukup besar menurut ukuran kantongnya.

Lebih Memilih Biogas

Keputusan menggunakan biogas dibuat oleh Amaq Djadun tanpa rasa ragu sedikit pun. Keputusan ini diambil setelah melihat langsung salah satu reaktor milik seorang pengguna warga Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara yang telah berfungsi dengan baik. Amaq Djadun meyakini biogas sebagai bahan bakar yang paling aman untuk memasak. Selain itu kotoran sapi sebagai bahan baku biogas cukup melimpah. Dia sendiri adalah petani sekaligus peternak. Sebagian besar penduduk Desa Pendua, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara umumnya bertani sekaligus memelihara ternak.

Lampu Biogas ala Darto

Rumah Darto di Pendem, Mojogedang, Karanganyar, sangat ramai malam itu. Beberapa orang tampak mondar-mandir sementara sekelompok orang terlihat berkumpul di ruang tengah yang cukup terang. Mereka penasaran melihat lampu biogas miliknya. Bersemangat, Darto sibuk bercerita tentang lampu biogas barunya. “Dengan hanya memantik api di dekat sarung lampu, lampu sudah bisa menyala!”ujarnya bangga.

‹‹ Prev  Next ››