Kisah Sukses

Desa Benteng Gajah Menuju Mandiri Energi

Sebuah papan berdiri di belokan jalan menuju Dusun Polewali dan Balocci, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Anda Memasuki Kawasan Pengembangan Biogas Rumah-BIRU Menuju Desa Mandiri Energi, begitu tulisan yang ada di papan warna biru tersebut. Desa yang terletak kurang lebih 1 km arah timur pusat Kecamatan Tompobulu ini memang sangat serius mewujudkan kemandirian energi. Salah satu buktinya adalah telah terbangunnya 30 reaktor biogas BIRU di desa mereka.

Bio-slurry dan I Made Raspita

Sulit untuk percaya jika lelaki jangkung itu berusia hampir enam puluh tahun. Bagaimana tidak, gerak-geriknya lincah seolah tak habis dia punya tenaga. Dengan penuh semangat dia menunjukkan beberapa tanaman yang sudah dan sedang diuji coba menggunakan pupuk dari bio-slurry. I Made Raspita (59) namanya, seorang laki-laki Bali yang sudah bertahun-tahun menetap di Lewa, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Kecamatan yang terletak 60 km arah barat ibukota Waingapu ini berada di ketinggian 700 m di atas permukaan laut, menjadikannya area yang tepat untuk menanam berbagai jenis sayuran, seperti yang dilakukan Made.

Pasangan Kompak dari Lereng Gunung Kelud

Sore itu wajah Sarianto, 49 tahun, terlihat cerah. Kontras sekali dengan suasana muram yang menyelimuti Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, setelah diguyur hujan lebat sedari siang. Kumisnya yang lebat bergerak-gerak mengiringi tawa. Terang saja, hutangnya lunas dan kontrak pengadaan 200 ton kompos sudah di tangan. Mimpinya untuk membangun satu lagi reaktor berukuran 12 m3 semakin mendekati kenyataan. Semua itu berkat bio-slurry. Dengan dua usaha yang ditunjang bio-slurry, Sarianto dan keluarganya semakin optimis menatap hari esok.

Biogas Telah Menyelamatkan Kami

“Saya pinginnya punya usaha tapi tidak ada bau yang bisa mengganggu tetangga.” Kalimat itu terlontar dari Abas (54 tahun) peternak ayam potong dari Dusun Sodo, Desa Sodo, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung ketika mengawali obrolan dengan BIRU Jawa Timur.

Oase di Tengah Gersangnya Tanah Banyumeneng

Gemerisik suara daun terdengar berfrekuensi rendah pagi itu. Kaki tua yang menginjaknya terlihat lambat sekali bergerak, bahkan sesekali berhenti untuk terengah. Mbah Parjo, panggilan akrab lelaki tua ini, menjadikan kegiatan paginya ini rutinitas sejak puluhan tahun yang lalu.

Biogas, Sahabat Setia di Masa Tua

Banyak orang yang menikmati masa tuanya dari tabungan atau pensiunan. Uang boleh jadi adalah sahabat setia bagi orang-orang yang telah lanjut usia dan menginginkan ketenangan dalam mengisi sisa hidupnya. Tetapi Mbah Aceng dan Nini Oyoh, pasangan suami istri yang menginjak usia kepala enam, nampaknya punya definisi lain tentang sahabat setia di masa tua.

‹‹ Prev  Next ››