Loading
28 August 2013
Kolaborasi BSM-UNEP Incar Pembiayaan Reaktor Biogas Rp60 Miliar
Media: Info Bank News

Direksi BSM; Perkuat kemampuan teknis. (Foto: Budi Urtadi)

Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) siap menyalurkan pembiayaan biogas bagi 10 ribu peternak di seluruh Indonesia. Komitmen ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang dilakukan perseroan dengan United Nation Environment Programme (UNEP).

UNEP sendiri ditugaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jerman untuk meluncurkan program Finance for Access to Clean Energy Technologies (FACET). FACET bertujuan untuk memulai dan meningkatkan pinjaman bank domestik terhadap teknologi energi bersih skala kecil.

“Sesuai dengan misi BSM, kita memberikan akses pembiayaan mikro untuk reaktor biogas kepada para peternak agar mereka bisa menghemat biaya energi rumah tangga dan membangun kandang yang sehat,” ucap Direktur BSM Hanawijaya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.

UNEP, melalui Collaborating Centre for Climate and Sustainable Energy Finance bersama Frankfurt School of Finance and Management, telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan BSM pada Februari 2013. Mekanisme dukungan finansial dari FACET ini memungkinkan BSM untuk memberikan pinjaman dengan margin (bunga) yang lebih rendah untuk pembiayaan biogas.

Selain itu, BSM juga mendapatkan bantuan technical assistance dari program ini. Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memperkuat kemampuan teknis BSM, untuk meningkatkan portofolio pinjaman energi bersih BSM, dan membangun hubungan dengan para stakeholders.

“UNEP menempatkan dana ke BSM sebesar USD400 ribu untuk memberikan subsidi margin sekitar 4% kepada nasabah pembiayaan reaktor biogas,” lanjut Hanawijaya.

Dalam pembiayaan ini, lanjutnya, perseroan menggunakan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki margin 22% untuk mikro, yang plafon kreditnya di bawah Rp20 juta, dan margin 13% untuk ritel berplafon di kisaran Rp20 juta hingga Rp500 juta.

Menurut Hana, perseroan akan menyalurkan pembiayaan ini melalui koperasi peternak, sehingga bisa menggunakan KUR Ritel yang memiliki margin lebih rendah. Ia menjelaskan, lewat skim KUR ritel makan debitor akan dikenakan margin 9-13%, di mana sebagian dari margin akan diberikan perseroan kepada koperasi sebagai mitra usaha.

Adapun harga reaktor biogas yang akan dibiayai berada di kisaran Rp4 juta sampai Rp8 juta per unit. Reaktor biogas tersebut akan dipenuhi oleh Biogas Rumah atau Biru dan mendapatkan potongan harga sekitar Rp2 juta untuk setiap unit.

“Dengan rerata harga reaktor sebesar Rp6 juta maka target pembiayaan pada tahap pertama senilai Rp60 miliar,” tukas Hana.

Perwakilan UNEP Mert Dedebas menambahkan, pihaknya menyiapan dana sebesar USD800 ribu untuk subsidi margin dalam skim pembiayaan ini. Dalam tahap pertama, UNEP telah menyalurkan dana USD400 ribu untuk subsidi margin bagi pembiayaan 10 ribu reaktor biogas.

Biogas sendiri merupakan bahan bakar terbarukan yang memanfaatkan pengolahan kotoran manusia maupun hewan. Biogas bisa menggantikan penggunaan minyak tanah dan elpiji untuk memasak, pemanas, maupun penerangan. Ampas dari Biogas juga bisa digunakan sebagai pupuk organik. (*)

Sumber: Infobanknews.com

Copyright ©2011 BIRU Programme. All Rights Reserved.