Direksi BSM; Perkuat kemampuan teknis. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) siap menyalurkan pembiayaan
biogas bagi 10 ribu peternak di seluruh Indonesia. Komitmen ini
merupakan kelanjutan dari kerjasama yang dilakukan perseroan dengan
United Nation Environment Programme (UNEP).
UNEP sendiri
ditugaskan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Jerman untuk meluncurkan
program Finance for Access to Clean Energy Technologies (FACET). FACET
bertujuan untuk memulai dan meningkatkan pinjaman bank domestik terhadap
teknologi energi bersih skala kecil.
“Sesuai dengan misi BSM,
kita memberikan akses pembiayaan mikro untuk reaktor biogas kepada para
peternak agar mereka bisa menghemat biaya energi rumah tangga dan
membangun kandang yang sehat,” ucap Direktur BSM Hanawijaya dalam
keterangan pers di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2013.
UNEP, melalui
Collaborating Centre for Climate and Sustainable Energy Finance bersama
Frankfurt School of Finance and Management, telah menandatangani
perjanjian kerja sama dengan BSM pada Februari 2013. Mekanisme dukungan
finansial dari FACET ini memungkinkan BSM untuk memberikan pinjaman
dengan margin (bunga) yang lebih rendah untuk pembiayaan biogas.
Selain
itu, BSM juga mendapatkan bantuan technical assistance dari program
ini. Tujuan dari perjanjian ini adalah untuk memperkuat kemampuan teknis
BSM, untuk meningkatkan portofolio pinjaman energi bersih BSM, dan
membangun hubungan dengan para stakeholders.
“UNEP menempatkan
dana ke BSM sebesar USD400 ribu untuk memberikan subsidi margin sekitar
4% kepada nasabah pembiayaan reaktor biogas,” lanjut Hanawijaya.
Dalam
pembiayaan ini, lanjutnya, perseroan menggunakan layanan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) yang memiliki margin 22% untuk mikro, yang plafon kreditnya
di bawah Rp20 juta, dan margin 13% untuk ritel berplafon di kisaran
Rp20 juta hingga Rp500 juta.
Menurut Hana, perseroan akan
menyalurkan pembiayaan ini melalui koperasi peternak, sehingga bisa
menggunakan KUR Ritel yang memiliki margin lebih rendah. Ia menjelaskan,
lewat skim KUR ritel makan debitor akan dikenakan margin 9-13%, di mana
sebagian dari margin akan diberikan perseroan kepada koperasi sebagai
mitra usaha.
Adapun harga reaktor biogas yang akan dibiayai
berada di kisaran Rp4 juta sampai Rp8 juta per unit. Reaktor biogas
tersebut akan dipenuhi oleh Biogas Rumah atau Biru dan mendapatkan
potongan harga sekitar Rp2 juta untuk setiap unit.
“Dengan rerata harga reaktor sebesar Rp6 juta maka target pembiayaan pada tahap pertama senilai Rp60 miliar,” tukas Hana.
Perwakilan
UNEP Mert Dedebas menambahkan, pihaknya menyiapan dana sebesar USD800
ribu untuk subsidi margin dalam skim pembiayaan ini. Dalam tahap
pertama, UNEP telah menyalurkan dana USD400 ribu untuk subsidi margin
bagi pembiayaan 10 ribu reaktor biogas.
Biogas sendiri merupakan
bahan bakar terbarukan yang memanfaatkan pengolahan kotoran manusia
maupun hewan. Biogas bisa menggantikan penggunaan minyak tanah dan
elpiji untuk memasak, pemanas, maupun penerangan. Ampas dari Biogas juga
bisa digunakan sebagai pupuk organik. (*)
Sumber: Infobanknews.com