Liputan6.com, Jakarta : United Nations Enviroment
Programme (UNEP) bekerjasama dengan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan
Biogas Rumah (Biru) mempromosikan pinjaman dan akses finansial untuk
pembangunan energi bersih di Indonesia. Melalui program Finance for
Access to Clean Energy Technologies (Facet), unit bisnis PT Bank Mandiri
Tbk ini berharap dapat meningkatkan pinjaman bank domestik terhadap
teknologi energi bersih skala kecil di Indonesia.
"Kami
memberikan akses pembiayaan mikro untuk reaktor biogas kepada para
peternak agar mereka bisa menghemat biaya energi rumah tangga dan
membangun kandang yang sehat," ujar Direktur PT Bank Syariah Mandiri
Hanawijaya di Jakarta, Senin (26/8/2013).
Mekanisme dukungan finansial ini diberikan melalui tiga cara, yaitu pertama, memfasilitas akses terhadap pinjaman untuk pembelian biogas digester
melalui BSM menggunakan sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR). Lewat cara ini
pengguna akhir (peternak) hanya perlu menyediakan jaminan (kolateral)
sebesar 30% dari jumlah pinjaman.
Kedua, menyediakan dukungan finansial dalam bentuk subsidi margin (bunga) untuk mengurangi tingkat margin efektif menjadi 9%. Dan ketiga, tambahan subsidi sebesar Rp 2 juta untuk modal pembangunan digester
yang diberikan bagi seluruh pengguna akhir, terlepas dari ukuran
digester yang dibangun.
Mekanisme dukungan finansial FACET
memungkinkan BSM untuk memberikan pinjaman dengan margin (bunga) yang
lebih rendah untuk pembiayaan biogas digester ini.
"Melalui
pembiayaan ini, kandang menjadi bersih dan sehat, peternak dapat
menghemat biaya energi keluarga dan risiko praktik penggundulan hutan
juga berkurang," lanjutnya.
UNEP rencananya akan menggelontorkan
total dana sebesar US$ 800 ribu setara Rp 8,8 miliar ( kurs Rp 11 ribu
per dolar AS). Pada tahap pertama UNEP akan menyalurkan dana sebesar US$
400 ribu. "Sekarang yang berjalan ada di Malang, Jawa Timur, mungkin ke
bisa ke Lembang atau Pangalengan (Jawa Barat)," tandasnya.(Dny/Shd)
Sumber: Liputan6.com